Thursday, 7 August 2014

SULTAN ABDULLAH IBN ZAINAL ABIDIN-KESULTANAN KAMPAR- DIBAWAH NAUNGAN KERAJAAN MELAKA



Mengenal Kesultanan PekanTua, Kampar Candi Muara Takus, Desa Muara Takus, XIII Koto Kampar Kisah ini saye ambil dari satu laman blog yang berkaitan dengan tanah air kampar.. Raja yang berkuasa iaitu Sultan Mahmud Syah I mengundurkan dirinya ke Muar (Johor), kemudian ke Bintan dan sekitar tahun 1526 M sampai ke Pekantua Kampar di Riau. Keadaan Pekantua Kampar saat itu juga sedang berkabung karena Raja Abdullah (1511-1515 M), raja Pekantua Kampar yang masih keluarga dekat Sultan Mahmud Syah I, tertangkap saat berjuang membantu melawan Portugis. Beliau akhirnya dibuang ke Gowa di Sulawesi Selatan. Ketika Sultan Mahmud Syah I sampai di Pekantua (1526 M) beliau langsung dinobatkan menjadi Raja Pekantua Kampar (1526-1528 M). 2 tahun sesudahnya beliau mangkat dan diberi gelar "Marhum Kampar". Makamnya terletak di Pekantua Kampar dan sudah berkali-kali dipugar oleh raja-raja Pelalawan. Pemugaran terakhir dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Kabupaten) Pelalawan, Propinsi Riau dan pemerintah Negeri Melaka. Sultan Mahmud Syah I setelah mangkat segera digantikan oleh putera mahkota dari permaisurinya Tun Fatimah, yang bernama Raja Ali, bergelar "Sultan Alauddin Riayat Syah II". Tak lama kemudian, beliau meninggalkan Pekantua ke Tanah Semananjung, mendirikan negeri Kuala Johor, beliau dianggap pendiri Kerajaan Johor. Sebelum meninggalkan Pekantua, beliau menunjuk dan mengangkat Mangkubumi Pekantua (1530-1551 M), yang bernama Tun Perkasa dengan gelar "Raja Muda Tun Perkasa". Dan dilanjutkan Tun Hitam (1551-1575 M) serta Tun Megat (1575-1590 M).